Masa kecilku
Belumq mengerti arti hidup
Diri ini seperti kertas putih
Yang terus tertulis sampai akhir nafaq
Masa lecilku
Tlah pergi jauh
Tlah berlalu bagai kilat
Tak terulang dan tak kan kembali
Masa kecilku
Penuh dengan pengalaman berarti
Akan terus melekat di memori hati
Masa kecilku, hingga kini tak bisa terlupakan. Pengalaman bersama teman masa kecilku, mampu membuatku tersenyum mengingatnya. Lucu! Itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan masa kanak2q.
Dulu….aku punya teman kecilku, teman sepermainanku. Samsul/Ayi alias panjul kemiring, Budi alias jebut, Evi/Epi alias upil, kakaku Yuli alias tuyul. Aku sendiri punya nama ejekan Cunong. Ya begitulah kami, punya nama ejekan masing2 yang selalu dipakai saat marahan.
Kami begitu dekat, rumah kami pun bersebelahan. Bermain bersama, makan bersama, tidur bersama, bahkan pernah mandi bersama. Hmmmm…..dasar anak kecil yang belum punya malu.
Aku taka kan lupa saat kami pernah mendirikan tenda di depan rumahku, dengan bahan seadanya dari terpal, kain dan karpet untuk alas. Anehnya kami sangat menikmatinya. Bayangkan, di saat orang2 memilih tidur di kasur yang empuk di kamar yang hangat, kami justru memilih tidur bersama di tengah malam yang dingin di dalam tenda. Sungguh mengasyikan saat itu, tak kalah seperti persami, kami pun membuat api unggun kecil2an, sambil membakar singkong dan mendengarkan music dari tape, aku masih ingat waktu itu kami memutar lagu Jamrud, group band fav. Ayi. Sungguh nikmat singkong bakar bagiku saat itu. Tak hanya sekali kami tidur di tenda, entah berapa kali, dan itu selalu di depan rumahku. Aku pun masih ingat waktu itu kami makan malam bersama dengan menu nasi goreng buatan mommyq.
Kami sering masak bersama, masak daun cakla-cikli yang rasanya selalu sama setiap kami masak(rasa bumbu mentah,he…..), yang jelas beda dengan rasa masakan ibu kami, tapi kami menikmatinya. Kami masak hanya menggunakan alat sederhana buatan kami, kaleng susu yang dibuka tutupnya, itu berfungsi sebagai wajan, dan apinya dari daun2an kering dengan tungku batu bata. Sungguh membuatku tertawa saja mengingatnya. Anak kecil yang polos tapi kreatif juga
Dan yang tak terlupakan juga(penulisan yang salh untuk kata dan di awal klmt, he….)saat kami menjaili orang. Pohon bougenvil depan rumahku kami goyang2 dengan tali yang tak terlihat saat malam hari. Kami sembunyi di balik pohon untuk menggoyang2kan pohon dan beraksi ketika ada orang lewat. Lampu jalan aku matikan agar terkesan horror. Walhasil, kami berhasil membuat salah seorang ngepot ketakutan. Hahaa….anak nakal!!! Tapi kami sangat senang
Belajar bersama juga sering kami lakukan…..Pelajaran favourit kami IPA dan IPS. Buku jadul yang berjudul RPUL dan RPAL selalu kami pakai untuk Tanya jawab. Dulu kami hampir hafal semua nama gunung2, sungai, ibukota Negara atau letak wilayah dip eta. Tapi sekarang kalau di Tanya, mikir lama dulu dan belum tentu benar jawabannya. He….maklum sudah tua J.
Sungguh kebersamaan di masa kanak2 yang bahagia. Kadang aku ingin kembali ke masa kanak2q, bertemu teman masa kecilku yang mau menerima aku sebagai teman mereka. Aku sangat bangga punya teman seperti mereka. Dulu aku sangat menyayangi mereka. Ayi yang suka ngasih jajan chiki2, meminjamkan buku catatan saat aku tak masuk sekolah, Budi yang polos, lucu aku melihatnya. Epi yang baik hati, menjadi temanku saat yang lain tak pedulikan aku, menolongku saat aku terjatuh karna lari2. Hix…..aku masih ingat betul waktu itu, aku jatuh sewaktu jalan2 pagi bersama anak2 lain satu TK…di depanku ada seorang guru, bukannya menolongku tapi malah menyalahkanku. Hix…aku kan anak kecil yang seharusnya di tolong dan dikasihani?? Tapi aku senang Epi menolongku. Dulu aku pernah berkata aku ingin menjadi saudara kandungnya, dia pun bilang seperti itu.
Tapi kini….mereka semua jauh di mata. Mereka sudah sama besar seperti aku dan waktu telah merubah mereka. Tidak saja fisiknya, tapi juga sikap mereka terhadapku. Wajar saja, sejak SMP kami jaraaaaaang sekali bermain bersama lagi. Kami punya kesibukan masing2. Apalagi aku, jadi anak rumahan yang sangat sssssss kuper ga pernah pergi2. Namun, bagaimanapun sekarang, masa kecil yang indah bagiku itu akan menjadi memori yang tak terlupakan.